TIMES NIAS, JAKARTA – Presiden Tiongkok Xi Jinping secara resmi mengundang Presiden RI terpilih Prabowo Subianto untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) yang akan digelar di Tianjin pada September 2025.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri RI Sugiono di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing, Senin (21/4/2025). Keduanya hadir dalam 2+2 Pertemuan Tingkat Menteri Pertama China-Indonesia bersama Menhan China Dong Jun dan Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin.
“Presiden Xi Jinping mengundang Presiden Prabowo untuk hadir dalam KTT SCO. Kami hanya mengundang sedikit negara, dan Indonesia menjadi salah satu undangan utama,” ujar Wang Yi.
Ia menambahkan, undangan tersebut mencerminkan rasa percaya yang kuat dan persahabatan erat antara Presiden Xi dan Presiden Prabowo sebagai pemimpin negara berkembang yang besar.
Wang Yi berharap agar Indonesia dapat segera memberikan konfirmasi atas undangan tersebut. China saat ini menjabat sebagai presiden bergilir SCO periode 2024–2025.
SCO dan Peran Strategisnya
SCO merupakan organisasi kerja sama regional yang awalnya dibentuk oleh China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan. Kemudian India dan Pakistan bergabung pada 2017, diikuti Iran pada 2023, menjadikan jumlah negara anggota tetap menjadi sembilan.
Tahun ini, SCO mengusung tema “Tahun Pembangunan Berkelanjutan” dan berfokus pada sejumlah inisiatif global dalam kerangka Prakarsa Pembangunan Global yang diinisiasi Xi Jinping. Isu yang dibahas meliputi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, perubahan iklim, ekonomi digital, hingga konektivitas lintas negara.
China juga mengajukan dua dokumen penting untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II dan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dokumen tersebut menekankan pentingnya solidaritas antarnegara anggota SCO dalam menghadapi isu internasional.
Selama masa kepresidenan ini, China mengusung slogan “Melanjutkan Semangat Shanghai: SCO Beraksi” dan dijadwalkan menggelar lebih dari 100 pertemuan serta kegiatan dalam kerangka kerja sama.
Selain sembilan negara anggota tetap, SCO juga memiliki tiga negara pemantau yaitu Mongolia, Belarus, dan Afghanistan, serta 14 mitra dialog termasuk Turki, Sri Lanka, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Sejak berdiri pada 2001, SCO telah berkembang dari fokus awal pada keamanan regional menjadi forum multilateral strategis yang mewakili 40 persen populasi dunia dan menyumbang 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: China Undang Presiden Prabowo Hadiri KTT SCO 2025 di Tianjin
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |