https://nias.times.co.id/
Berita

Hari Badak Sedunia, Menhut Bicara Soal Harga Diri Bangsa

Senin, 22 September 2025 - 12:40
Hari Badak Sedunia, Menhut Bicara Soal Harga Diri Bangsa Ilustrasi. Hari Badak Sedunia. (Foto: Yayasan KEHATI/ Rika Anggraini via Tirto.id)

TIMES NIAS, JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa keberadaan badak jawa (Javan rhinoceros) dan badak sumatera (Sumatran rhinoceros) merupakan simbol harga diri bangsa Indonesia yang wajib dijaga. Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Badak Sedunia 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Raja Juli mengingatkan bahwa kedua spesies satwa endemik asli Indonesia itu kini berada dalam kondisi kritis. Populasinya diperkirakan sudah berada di bawah 100 individu untuk masing-masing spesies.

“Temanya benar sekali, cinta badak, cinta Indonesia, bahkan cinta dunia, karena badak adalah harga diri kita,” ujar Menhut.

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah mengintensifkan program konservasi, termasuk Operasi Merah Putih yang diluncurkan pada awal September 2025. Program ini melibatkan TNI dan Yayasan Badak Indonesia (YABI) untuk memindahkan badak jawa dari Semenanjung Ujung Kulon ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA).

Selain itu, Kemenhut juga menggandeng IPB University untuk mengembangkan biobank dan teknologi reproduksi berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART) guna meningkatkan populasi badak jawa.

Rencana serupa juga disiapkan untuk badak sumatera yang masih tersebar di sejumlah titik di luar kawasan konservasi di Pulau Sumatera. Translokasi ini dianggap penting agar populasi dapat lebih terjaga dan terlindungi dari ancaman kepunahan.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, menambahkan bahwa ancaman terhadap badak tidak hanya perburuan liar, tetapi juga perkawinan sedarah (inbreeding).

“Untuk badak jawa, tingkat inbreeding sudah mencapai 58,5 persen. Ini sangat berbahaya karena rendahnya keragaman genetik membuat satwa rentan terhadap penyakit dan menurunkan daya hidupnya,” jelas Satyawan, melansir Antaranews.com..

Dalam kesempatan peringatan Hari Badak Sedunia, Kemenhut meresmikan patung perunggu badak jawa seberat 1,73 ton yang diserahkan International Rhino Foundation (IRF). Patung karya seniman dunia Gillie dan Marc itu kini menjadi simbol komitmen global terhadap pelestarian satwa langka Indonesia.

Hari Badak Sedunia 2025 mengangkat tema “Badak Lestari, Bumi Berseri” sebagai pengingat pentingnya menjaga keberlangsungan satwa endemik. Raja Juli Antoni menegaskan bahwa keberhasilan melestarikan badak jawa dan sumatera bukan hanya kebanggaan nasional, tetapi juga kontribusi nyata Indonesia bagi konservasi dunia. (*)

Pewarta : Ferry Agusta Satrio
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Nias just now

Welcome to TIMES Nias

TIMES Nias is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.